Powered By Blogger

searching

Selasa, 29 Desember 2009

Perencanaan Sistem Informasi Jangka Panjang

| |

I. Latar Belakang Organisasi

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TELKOM) dengan Visi "To Become a Leading InfoCom Player in the Region" senantiasa berusaha untuk memberikan layanan dan jasa terbaik bagi masyarakat Indonesia.

Salah satu layanan unggulan TELKOM di 2006 ini adalah TELKOM Speedy. TELKOM Speedy merupakan Layanan internet access end to end dari PT TELKOM dengan basis teknologi Asymetric Digital Subscriber Line (ADSL), yang dapat menyalurkan data dan suara secara simultan melalui satu saluran telepon biasa dengan kecepatan maksimal 384 kbps yang dijaminkan dari Modem sampai BRAS (Broadband Remote Access Server) di sisi perangkat TELKOM. Dengan slogan "Broadband Internet Access for Home and Small Office" maka TELKOM Speedy menjadi solusi utama bagi akses broadband koneksi Internet tidak hanya di kalangan bisnis namun meluas sampai ke rumah-rumah.

Rencananya layanan TELKOM Speedy ini akan diluncurkan dengan cakupan layanan nasional secara bertahap mulai awal Mei 2006. Pada awalnya beberapa daerah yang sudah dapat dilayani (first package) meliputi:

1. Sumatera: Medan, Pekanbaru, Padang, Batam, Palembang, Lampung

2. Jawa: Bandung, Cirebon, Semarang, Yogyakarta, Solo

Cakupan layanan TELKOM Speedy senantiasa terus diperluas ke daerah-daerah lainnya di 2006 ini dan tahun-tahun berikutnya untuk memenuhi kebutuhan akses broadband yang telah meningkat pesat. Paralel dengan perluasan layanan akses broadband, TELKOM pun akan segera menyiapkan beragam layanan Content Broadband seperti : Game Broadband Online, Video Streaming, Audio download, web conferences, Home surveillances dan masih banyak lagi.

Saat ini kami telah melakukan MoU dengan beberapa Internet content provider yaitu dengan PT. Cowon-Namu Indonesia untuk konten komunitas, PT. Ciptamaya Solution dan PT. Penta Company untuk konten edukasi, PT. Jaspacenet dan PT. BolehNet untuk Game Online dan PT. Indonusa Telemedia untuk Internet Streaming.

Semua itu semata-mata sebagai wujud komitmen TELKOM untuk memanjakan Anda para pelanggan akses broadband TELKOM Speedy.

Telkom, Commited to You.

Visi

To become a leading InfoCom player in the region

Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan InfoCom terkemuka di kawasan Asia Tenggara, Asia dan akan berlanjut ke kawasan Asia Pasifik.

Misi

Telkom mempunyai misi memberikan layanan " One Stop InfoCom Services with Excellent Quality and Competitive Price and To Be the Role Model as the Best Managed Indonesian Corporation " dengan jaminan bahwa pelanggan akan mendapatkan layanan terbaik, berupa kemudahan, produk dan jaringan berkualitas, dengan harga kompetitif.

Telkom akan mengelola bisnis melalui praktek-praktek terbaik dengan mengoptimalisasikan sumber daya manusia yang unggul, penggunaan teknologi yang kompetitif, serta membangun kemitraan yang saling menguntungkan dan saling mendukung secara sinergis.

Unit Bisnis

Unit-unit Bisnis TELKOM terdiri dari Divisi, Centre, Yayasan dan Anak Perusahaan, sebagai berikut :

1. Infrastruktur Telekomunikasi
2. Carrier & Interconnection Service
3. Divisi Multimedia
4. Divisi Fixed Wireless Network
5. Enterprise Service
6. Divisi Akses
7. Maintenance Service Center
8. Training Center
9. Carrier Development Support Center
10. Management Consulting Center
11. Construction Center
12. I/S Center
13. R&D Center
14. Community Development Center(CDC)

Yayasan-Yayasan :
1. Dana Pensiun (Dapentel)
2. Yayasan Pendidikan TELKOM
3. Yayasan Kesehatan
4. Yayasan Sandhykara Putra Telkom (YSPT)

Anak Perusahaan :

Kepemilikan > 50%

1.

PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) : Telekomunikasi (Selular GSM) (baru)

2.

PT Dayamitra Telekomunikasi (Dayamitra) : Telekomunikasi (KSO-VI Kalimantan)

3.

PT Infomedia Nusantara (Infomedia) : Layanan Informasi (baru)

4.

PT. Telekomunikasi Indonesia Internasional : International Telecommunication Services, Investment & Strategic Partnership and Project Management & Consultancy

5.

PT. Pramindo Ikat Nusantara (Pramindo) : Telekomunikasi Telepon Tetap (KSO-I Sumatra)

6.

PT. Multimedia Nusantara (Metra) :Multimedia, pay special TV

7.

PT. Napsindo Primatel International (Napsindo) : Network Access Point

8.

PT Indonusa Telemedia (Indonusa) : TV Cable (baru)

9.

PT Graha Sarana Duta (GSD) : Properti, Konstruksi dan Jasa (baru)

.


II. Proyek-proyek Sistem Informasi yang Direncanakan

· Proyek Next Generation Flash.

· Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membangun backbone Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram dengan kapasitas 320 Gbps.

· Telkomsel resmi operasikan desa bordering.

· Proyek Palapa Ring.

· PT Telkom tengah membangun jaringan telekomunikasi fiber optik sepanjang 2.734 kilometer di Pulau Sulawesi yang masuk dalam program Proyek Transmisi Backbone Sulawesi-Kalimantan (Sulkat).

III. Sasaran Pengembangan Sistem Informasi

Program bersama yang disebut “Getting More Value with Speedy” bertujuan meningkatkan akses masyarakat kepada peluang ekonomi dan sosial melalui penggunaan teknologi informasi dan komunikasi (ICT) yang lebih luas. Program tersebut memiliki beberapa sasaran. Di samping mempercepat penetrasi komputer dan internet kepada masyarakat, juga untuk mendorong industri IT lokal.

Intel World Ahead merupakan program global dari Intel Corporation, untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dengan teknologi informasi dan komunikasi, dengan memfokuskan usaha Intel kepada pengembangan dan kemajuan empat bidang utama, yaitu: akses ke teknologi dengan harga terjangkau, konektivitas ke internet, pendidikan untuk semua umur dan konten yang relevan dengan kebutuhan lokal.

Program Getting More Value with Speedy yang didukung Intel dan lima produsen diharapkan dapat mendorong pemanfaatan teknologi demi meningkatkan kualitas kehidupan manusia Indonesia dan dalam prosesnya, memberikan kontribusi kepada perkembangan Indonesia secara nasional untuk mampu berkompetisi di tingkat regional maupun global.

IV. Kendala-kendala Pengembangan Sistem Informasi

· Tingginya harga perangkat teknologi lokal yang lebih mahal ketimbang impor.

· Kesulitan mendapatkan perangkat lokal agar bisa memenuhi prasyarat tingkat komponen dalam negeri (TKDN).

· Kesulitan pengadaan perangkat bisa membuat pembangunan infrastruktur tersendat.

· Keterlambatan pelaporan dan kurang lancarnya pengendalian yang harus dilakukan adalah proyek pelayanan jasa.

· Terjadinya keterlambatan penyelesaian proyek.

· Kendala teknis.

· Kendala potensi suatu daerah.

· Kendala geografis.

V. Prioritas Proyek-proyek Sistem Informasi

Prioritas proyek-proyek sistem informasi yang direncanakan ini disusun dengan pertimbangan sebagai berikut :

1. Proyek Next Generation Flash, menjadi prioritas pertama dengan pertimbangan :

a. Sebagai bagian dari rangkaian upaya Telkomsel dalam menghadirkan layanan mobile broadband yang lebih berkualitas.

b. Sebagai bahan acuan bagi pelanggan kartuHALO akan diprioritaskan untuk memperoleh akses data berupa kemudahan mendapat koneksi dan kecepatan akses yang lebih tinggi dibanding pelanggan prabayar.

c. Proyek Next Generation Flash ini selain merupakan bagian dari tanggung jawab bisnis sebagai pemimpin di industri selular Indonesia, juga sebagai wujud kepedulian Telkomsel untuk selalu siap memandu industri ini menghadapi perkembangan evolusi teknologi terkini.

2. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membangun backbone Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram dengan kapasitas 320 Gbps, merupakan prioritas kedua yang akan dikembangkan dengan pertimbangan :

a. Sebagai bahan untuk meningkatkan kapasitas telekomunikasi antar-pulau, baik untuk kepentingan komunikasi data, e-commerce, video, maupun suara.

b. Sebagai bahan acuan supaya bisa memiliki suatu sistem dan infrastruktur telekomunikasi yang handal untuk menangani trafik telekomunikasi, yang diyakini semakin meningkat di masa-masa yang akan dating.

c. Telkom berkomitmen untuk terus meningkatkan kapasitas, kapabilitas dan kualitas layananannya. Tidak hanya memperbanyak pelanggan tetapi juga meningkatkan kualitas infrastruktur.

3. Telkomsel resmi operasikan desa berdering, merupakan prioritas ketiga yang akan dikembangkan dengan pertimbangan :

a. Telkomsel mempertegas komitmen dalam upaya melayani dan memajukan seluruh wilayah Indonesia yang selama ini kesulitan mendapatkan layanan telekomunikasi.

b. Sebagai solusi komunikasi bagi daerah-daerah terpencil di negara kepulauan seperti Indonesia, Telkomsel menciptakan inovasi BTS Pico via VSAT-IP berbasis teknologi selular berkonsep “Remote Solution System” pertama di dunia.

c. Untuk mempercepat penggelaran jaringan layanan USO (Universal Service Obligation) agar lebih efektif dan efisien, Telkomsel menciptakan metode inovatif yang diberi nama MEDIAna (Media Evaluation Deployment Integrated Analysis) yang bertujuan agar jajaran Telkomsel dan mitra vendor dapat memperoleh informasi data kondisi daerah sebagai dasar kebutuhan Solusi Teknologi (ST) di daerah tersebut, sekaligus memiliki kemampuan Asset Management untuk menghitung nilai aset secara otomatis.

4. Proyek Palapa Ring, merupakan prioritas keempat yang akan dikembangkan dengan pertimbangan :

a. Telkom resmi menggarap Palapa Ring tahap I di ruas yang menghubungkan Mataram dan Kupang.

b. Upaya Telkom mempercepat pembangunan di Kawasan Timur Indonesia.

c. Telkom akan mengupayakan proyek itu bisa selesai sesuai jadwal pada November 2010.

5. PT Telkom tengah membangun jaringan telekomunikasi fiber optik sepanjang 2.734 kilometer di Pulau Sulawesi yang masuk dalam program Proyek Transmisi Backbone Sulawesi-Kalimantan (Sulkat), merupakan prioritas kelima yang akan dikembangkan dengan pertimbangan :

a. Dengan berfungsinya jaringan telepon sistem fiber optik ini, maka diharapkan produk-produk layanan baru Telkom dan Telkomsel baik voice maupun data tidak akan mengalami kendala.

b. Jaringan fiber optik Sulkat untuk meningkatan kualitas layanan telepon ini sekaligus akan menggantikan teknologi radio gelombang yang selama ini masih digunakan di Kalimantan dan Sulawesi.

c. Panjang seluruh jaringan proyek telekomunikasi fiber optik Sulawesi-Kalimantan tersebut mencapai 3.139 kilometer, terdiri atas jaringan di Sulawesi 2.734 KM dan 405 KM di Kalimantan.

VI. Rincian proyek-proyek Sistem Informasi yang Direncanakan

1. Proyek Next Generation Flash

Rincian :

Next Generation Flash merupakan proyek peningkatan teknologi jaringan Telkomsel dari sebelumnya HSDPA (High Speed Downlink Packet Access) 7,2 Mbps ke teknologi HSPA+ (High Speed Packet Access +), di mana teknologi wireless broadband ini mampu menghadirkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps.

Proyek ini merupakan peningkatan teknologi wireless broadband Telkomsel ke teknologi HSPA+ berkemampuan menghadirkan kecepatan akses data hingga 21 Mbps, di mana untuk tahap selanjutnya Telkomsel akan melakukan uji coba teknologi Long Term Evolution (LTE) dengan kecepatan akses data hingga 100 Mbps.

Pengimplementasian proyek ini menjadi salah satu bagian dari alokasi investasi Telkomsel tahun ini yang besarnya Rp 13 triliun.

2. Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) membangun backbone Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL) yang menghubungkan Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Denpasar dan Mataram dengan kapasitas 320 Gbps.

Rincian :

Dalam proyek dengan nilai kontrak sebesar US$ 115.409.973 yang dikenal dengan proyek JaKa2LaDeMa ini, Telkom menggandeng konsorsium Fujitsu-NSW (Norddeutsche Seekabelwerke GmbH (NSW).

Proyek JaKa2LaDeMa meliputi Ring 4 yang terdiri atas Pontianak-Ketapang-Pangkalan Bun-Banjarmasin dan Ring 8 meliputi Sangata-Donggala. Serta DMCS Benduluk-Denpasar-Mataram.

Fujitsu sangat senang untuk memberikan kontribusi signifikan bagi konstruksi jaringan infrastruktur di Indonesia, yang merupakan salah satu pasar yang pertumbuhannya paling cepat di dunia.

3. Telkomsel resmi operasikan desa berdering.

Rincian :

Seiring dengan kick-off peluncuran program USO (Universal Service Obligation), Telkomsel secara resmi mengoperasikan desa berdering dengan melakukan penggelaran layanan akses telekomunikasi dan informatika di sekitar 25.000 desa yang meliputi wilayah Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara, dan Kalimantan.

Peresmian beroperasinya Desa USO dilakukan langsung oleh Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono yang ditandai dengan melakukan komunikasi teleconference dari Istana Negara di Jakarta ke dua titik desa USO, yaitu Desa Sebandut (Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat) dan Desa Buwun Mas (Kabupaten Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat).

Untuk mengakomodasi kebutuhan layanan telekomunikasi, Telkomsel menambah Satuan Sambungan Telepon (SST) menjadi 2 SST berupa 2 FWT di setiap desa USO. Di samping itu, Telkomsel juga menghadirkan Desa Pinter (Desa Punya Internet) dan Pusyantip (Pusat Layanan Telekomunikasi dan Informasi Perdesaan) berupa Portal Lumbung Desa untuk menambah kemanfaatan program USO.

Desa Pinter dimaksudkan untuk menghilangkan kesenjangan informasi dan pendidikan, karena dengan adanya komputer yang dilengkapi akses internet, masyarakat dapat mengakses informasi apapun termasuk dunia pendidikan dan pengetahuan lainnya. Untuk saat ini Telkomsel menghadirkan 3 Desa Pinter di setiap propinsi.

Sementara Layanan Pusyantip Portal Lumbung Desa dimaksudkan untuk memajukan perekonomian daerah, di mana seluruh nomor FWT di seluruh desa USO dapat berbagi informasi via SMS (misal: kebutuhan pupuk, bibit, hasil panen, hasil laut, dan lain-lain) yang akan diteruskan ke Portal Lumbung Desa dan website internet, sehingga semua pihak bisa tahu kendala dan potensi suatu daerah.

4. Proyek Palapa Ring

Rincian :

PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (TLKM) menunjuk Huawei Marine sebagai pemasok yang akan menggarap proyek Palapa Ring tahap I.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meresmikan langsung proyek pembangunan jaringan fiber optic untuk sektor selatan Indonesia Bagian Timur itu. Menurut Vice President Marketing And Telecommunication Telkom Eddy Kurnia, Telkom akan mengupayakan proyek itu bisa selesai sesuai jadwal pada November 2010.

Huawei Marine yang akan menggarap proyek ini merupakan konsorsium tiga perusahaan. Mereka telah memenangi tender yang digelar oleh Telkom.

Huawei terpilih salah satunya karena harga penawaran yang mereka ajukan lebih kompetitif dibandingkan pesaing lainnya. "Selama proses tender itu, ada proses evaluasi, negosiasi, dan sebagainya. Sehingga, didapatlah angka investasi yang dikeluarkan Telkom sekitar Rp 500 miliar atau US$ 50 jutaan.

Selain Palapa Ring tahap I, pemerintah juga memiliki proyek Palapa Ring tahap II. Melalui kedua proyek ini, pembangunan jaringan serat optik nasional akan menjangkau 33 ibukota Provinsi dan 440 kota/kabupaten di seluruh Indonesia. Jaringan ini akan menjadi tumpuan semua penyelenggara telekomunikasi dan pengguna jasa telekomunikasi yang membutuhkan transfer data dalam kecepatan tinggi atau pita lebar.

Palapa Ring tahap II yang meliputi sektor utara Indonesia Timur akan dibangun tiga perusahaan yang tergabung dalam konsorsium, yaitu PT Telkom, PT Indosat dan PT Bakrie Telecom. Kabel darat dan bawah laut itu akan mulai digarap awal 2011 dari Manado, Ternate, Sorong, Ambon, Kendari, hingga Makassar.

5. PT Telkom tengah membangun jaringan telekomunikasi fiber optik sepanjang 2.734 kilometer di Pulau Sulawesi yang masuk dalam program Proyek Transmisi Backbone Sulawesi-Kalimantan (Sulkat).

Rincian :

Pembangunan jaringan telepon fiber optik untuk Sulawesi berkapasitas 400 Giga Byte tersebut dibagi dalam tiga ring dengan dana Rp 379 miliar.

Ring-1 meliputi Makassar, Parepare, Watampone, Bulukumba dan Makassar (Sulsel). Ring-2 Parepare, Palopo (Sulsel), Parigi, Palu (Sulteng), Majene, Mamuju (Sulbar), Pinrang, dan Parepare (Sulsel) serta Ring-3 Parigi (Sulteng), Gorontalo, dan Manado (Sulut).

Realisasi pengerjaan mega proyek Telkom ini telah mencapai 86% dan diharapkan pembangunan jaringan telepon fiber optik tersebut rampung pada akhir April 2009.

Sumber :

www.telkom.co.id

http://tekno.kompas.com

http://www.ittelkom.ac.id

0 komentar:

go-top

Posting Komentar

Dolphin

My Playlist

the rainbow

my plenzzzz

Mengenai Saya

Foto saya
lucu, baik, ramah tamah, rajin menabung dan tidak sombong... hahahahahaha

Google Translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch
 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©
This template is brought to you by : allblogtools.com

 
top