Tifatul mengaku tidak bisa menutup jejaring sosial grup tersebut karena seluruh kanal situs Facebook bisa tertutup. "Yang terpenting saat ini adalah kesadaran kita untuk menghadapi persoalan itu, kalau tanpa kesadaran meskipun nanti ini ditutup besok bisa muncul yang serupa lagi," harap Tifatul.
Ia sendiri berpendapat, keberadaan akun ini sebuah upaya provokasi terhadap kerukunan beragama, khususnya di Indonesia. "Saya imbau semua pihak tidak terpancing dengan ini, kita cooling down saja kalau ada hal-hal begini," lanjutnya.
Pihaknya menyatakan akan kembali memperhatikan usulan kelompok masyarakat tertentu. Khususnya yang meminta pembatasan terhadap konten negatif di internet yang memuat unsur penghinaan berbau SARA, pornografi, judi, kekerasan, dan penipuan. Menurutnya, hal-hal seperti itulah yang ingin diminimalisasi melalui RPM Konten
Sumber : www.perempuan.com
0 komentar:
Posting Komentar