Powered By Blogger

searching

Minggu, 14 Maret 2010

Waralaba

| | 0 komentar

Waralaba
Tips Memilih Waralaba yang Baik dan Menguntungkan
Mungkin selama ini anda berfikir bahwa membeli sebuah franchise pasti selalu menguntungkan. Karena dalam sistem franchise atau waralaba, resiko sudah diminimalisir sedemikian hingga oleh pihak franchise (disebut franchisor). Pemikiran demikian memang ada benarnya, walau tidak selalu benar dalam praktek dan kenyataannya. Mengapa resiko kegagalan usaha membeli waralaba lebih kecil daripada membuka usaha sendiri? hal ini dikarenakan jika seorang memulai sebuah bisnis sendiri dengan metode “Trial and Eror“, kemungkinan gagalnya sangat besar, apalagi tidak ada rekan atau saudara yang membimbingnya dalam usaha yang baru dirintisnya tersebut. Sedangkan kalau membeli waralaba, resiko kegagalan dapat diperkecil, karena perusahaan pewaralaba (franchisor) sudah menyediakan segala sesuatunya untuk mendukung investor (terwaralaba/ franchisee), termasuk survey, metode marketing dan promosi, perizinan, bahan baku, manajemen, standar kerja/ SOP, desain interior dan lain sebagainya.
Menurut John Naisbit dalam bukunya yang berjudul Megatrends, mengatakan bahwa waralaba adalah konsep marketing yang paling sukses dalam sejarah umat manusia. Menurutnya, di USA, setiap 8 menit, lahir satu oulet waralaba. Konsep waralaba ini kemudian merambah sampai ke Indonesia, dimana 10 tahun terakhir ini banyak bermunculan pebisnis yang menawarkan konsep waralaba kepada masyarakat (calon investor). Konsep baru ini menjadi topik hangat dikalangan dunia usaha dan media bisnis. Akibatnya, semakin banyak orang yang tertarik untuk menamkan uangnya dengan membeli waralaba atau sekedar lisensi bisnis atau paling tidak mengetahui lebih detail bagaimana sistem waralaba itu sebenarnya, hal ini dapat dilihat dari ‘laris manisnya‘ buku-buku yang mengupas masalah waralaba atau franchise dan tingginya minat pengunjung di acara pameran franchise.
Namun yang perlu diketahui, bahwa ternyata tingkat kesuksesan waralaba di indonesia hanya mencapai 60% saja, sedangkan di negei asalnya, Amerika mencapai 90%. Selain itu, menurut Amir Karamoy, Ketua Waralaba dan Lisensi Indonesia yang juga pemilik Konsultan AK & Partners, menyatakan bahwa terjadi perbedaan tingkat kegagalan yang sangat mencolok antara waralaba lokal dibanding waralaba asing. Tingkat kegagalan waralaba lokal berkisar antara 50-60%, sedangkan tingkat kegagalan waralaba asing di Indonesia hanya berkisar 2% – 3 % saja.
Mengapa waralaba lokal banyak yang berguguran? Kegagalan dalam sebuah bisnis waralaba bisa dari faktor franchisor-nya atau dari franchisee-nya (investor) atau faktor akumulasi dari kedua belah pihak. Untuk sisi franchisor, kadang karena bisnis yang dia tawarkan belum terbukti menguntungkan, tapi sudah berani menawarkan konsep waralaba kepada calon investor. Coba lihat di media cetak, banyak sekali iklan-iklan yang menawarkan konsep kerja sama dalam bentuk “waralaba”, padahal belum tentu bisnisnya sudah dapat dikatagorikan sebagai “waralaba/ franchise”, bisa jadi hanya sekedar dalam bentuk “Pola Kemitraan/ Business Opportunity (BO)” atau hanya sekedar penggunaan nama merek alias lisensi.
Dari berita-berita yang beredar, ternyata memang banyak yang sukses dengan membeli franchise, artinya bisnis waralaba yang dibeli berjalan sesuai dengan harapan, dimana target penjualan sampai masa Break Event Point (BEP) dan sampai ROI (Return On Investment) alias “balik Modal” dapat terlampaui, dan akhirnya bisnis itu ibarat pohon uang, tinggal memetik keuntungan dari investasi awal.
Namun, ternyata tidak sedikit juga para investor yang membeli waralaba mengalami kerugian ditengah usahanya. Memang berita-berita kerugian para terwaralaba ini jarang terpublikasi di media. Jika anda jeli, di koran-koran atau majalah, sudah sering seorang franchisee memasang iklan untuk menjual semua peralatan dan sistem waralabanya, dengan berbagai alasan. Kalau dipikir-pikir secara logika, sebuah bisnis itu ibarat pohon uang bagi si-empunya-nya (jika menguntungkan tentunya), jika sebuah bisnis di jual, pasti ada “kenapa-kenapa” sehingga dijual. Kemungkinan besar adalah usaha dengan sistem franchise yang dijual tersebut ternyata tidak menghasilkan keuntungan atau usaha franchise yang dibeli tersebut “tidak laris manis” dan tidak mencapai target penjualan, sehingga si franchisee “nombok” melulu dalam operasional bisnisnya.
Contoh diatas, mungkin hanya salah satu, kita juga mungkin sering melihat sebuah gerai waralaba yang tutup, apakah yang berbisnis di bidang resto, salon, kedai burger, toko buku, laundry, ritel, hingga lembaga pendidikan, dari yang berskala besar hingga kecil, dari yang mampu bertahan dalam beberapa tahun hingga yang beroperasi hanya dalam hitungan bulan. Namun seperti bunyi pepatah, bisnis franchise ini patah tumbuh hilang berganti, selalu muncul franchisor dan franchisee baru.
Beberapa faktor penyebab kegagalan waralaba yang paling utama adalah kegagalan meraih target penjualan yang memadai, hal ini biasanya karena tempat usaha yang kurang strategis. Faktor-faktor lainnya antara lain adalah kurangnya support dari penjual franchise kepada franchisee misalnya dalam dukungan promosi, manajemen dan lain-lain sehingga terkesan franchisee berjalan sendirian, dan ada juga yang mengatakan karena naiknya harga bahan baku dan inflasi yang berimbas pada lemahnya daya beli masyarakat secara umum. Selain itu, faktor yang tak kalah pentingnya adalah “mindset” franshisee/ pembeli waralaba yang berfikir bahwa membeli waralaba itu artinya tinggal terima untung saja dan “terlalu mengharapkan” franchisor yang bekerja, atau telalu berharap pada sistem yang bekerja. Padahal seharusnya franchisee itu juga ikut kerja keras memajukan garainya, dan mengawasi sistem apakah sudah berjalan dengan baik atau tidak. Apalagi jika bisnis yang dimasuki adalah bisis makanan yang itemnya banyak dan sangat perlu diatur manajemen logistiknya, mengingat makanan hanya tahan beberapa hari sebelum rusak. Jadi jangan sampai terbuang percuma.
Saat ini, yang paling ramai bisnis yang di-franchise-kan adalah dibidang bisnis makanan, maklumlah, karena makanan adalah merupakan kebutuhan paling pokok manusia, dan semua manusia perlu makan. Oleh karena itulah bermunculan franchise yang bergerak dibidang makanan ini, seperti yang berasal dari luar negeri antara lain : McDonnald, KFC, Dunkin Donuts, dan lain-lain. Sedangkan yang dari lokal antara lain : RedCrispy, Andrew Crepes, Bakmi Raos dan lain-lainnya. Selain franchise yang produknya berupa makanan, juga ada franchise yang produknya berupa non makanan dan jasa, misalnya dibidang pendidikan, pengantaran barang, salon, busana dan lain-lain.


Beberapa hal yang harus diperhatikan sebelum membeli waralaba:
- Apakah Waralaba memang pas untuk anda? setiap tahunnya semakin banyak orang yang bermimpi keluar dari rutinitas 8 pagi – 5 sore dan memiliki sebuah sistem bisnis sendiri (baik self employed atau business owner). Meski begitu namanya membangun bisnis bisa menjadi proses menakutkan. Membangun bisnis dapat dikatakan suatu hal yang memerlukan konsentrasi, fokus dan persistensi yang tinggi.
- Waralaba sering dilihat sebagai bisnis yang lebih kecil risikonya. Waralaba memberikan peluang Anda membuka bisnis sendiri dengan dukungan dan back up dari perawalaba. Namun waralaba tidak selalu cocok bagi semua orang.
- Apakah waralaba merupakan pilihan menarik bagi anda? Waralaba adalah sebuah pilihan yang menarik bagi pebisnis pemula, karena waralaba memungkinkan anda menanamkan uang dalam sebuah sistem yang sudah mapan, telah dicoba dan teruji, dan terbukti keberhasilannya. Namun bagi pebisnis yang sudah malang melintang di dunia wirausaha, mungkin tawaran waralaba sudah tidak begitu menarik lagi.
- Waralaba bukan garansi sukses. Seperti disinggung di bagian atas, apalagi di Indonesia, tingkat kegagalan waralaba masih cukup tinggi, namun demikian sebagai investor waralaba anda akan mendapatkan bantuan dari pewaralaba. Meski demikian Anda tetap perlu memotivasi diri, memiliki gerak dan komitmen kerja keras untuk membangun bisnis yang sukses. Waralaba bukanlah garansi kesuksesan. Meskipun satu tingkatan keberhasilan sudah tercapai, diperlukan kerja keras agar bisa mempertahankan profitabilitas.
- Jika anda memutuskan langsung terjun ke bisnis, persiapkan mental dengan matang, karena ada perbedaan suasana antara “ketidakpastian” di dunia bisnis dan ‘zona nyaman’ di dunia karyawan dengan gaji bulanan yang pasti dan rutin.
- Macam-macam tingkat investasi di dunia waralaba bermacam-macam. Sesuaikan pilihan dengan kemampuan keuangan anda, jangan melebihi kemampuan. Biasanya franchisor akan memberikan informasi seputar kinerja franchisee lainnya sebagai gambaran. Namun, tentu saja ini bukan garansi bagi kesuksesan. Anda perlu meneliti sendiri bisnis yang potensial di sekitar Anda dan bila perlu mencari bantuan profesional dalam membuat proyeksi keuangan. Kalau bisa bicaralah dengan franchisee lain yang membeli waralaba tersebut, bagaimana sistemnya, supportnya, proyeksi keuangannya, potensinya, dll.
Beberapa pertimbangan dalam memilih / membeli franchise atau waralaba antara lain:
1. Apakah merek-nya sudah terkenal dan memiliki image positif di pasar. Karena, membeli franchise bukan hanya sekedar membeli sistem, tetapi merek. Seandainya mereknya belum terkenal, sulit bagi kita untuk memperoleh omzet maksimal karena pasar belum aware terhadap merek franchise tersebut. Selain merek, juga produk dan sistem. Apakah produknya “mumpuni“, kalau produknya berupa makanan, apakah enak, apakah unik, apakah mudah dibuat atau tidak, apakah ada resep rahasia sehingga sulit di tiru pesaing.
2. Siapa di belakang layar. Nah ini juga perlu kita cari tahu, siapa pengembang dibalik nama franchise yang di jual tersbut. Hal ini ibarat kita membeli rumah/ apartemen, tentu kita juga harus melihat kredibilitas pengembang perumahan yang dijual. demikian juga dengan membeli waralaba, jika perlu juga cari informasi tentang pemilik/ pengembang franchise tersebut. Apakah franchisor yang kita minati merupakan perusahaan yang sukses dan kuat, Franchisor wajib memberikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh akuntan publik kepada calon pembeli hak waralabanya. Laporan tersebut dapat membrikan informasi keadaan keuangan perusahaan tersebut untuk periode 3 tahun.
3. Tempat. Tempat usaha yang kita pilih mutlak harus staretegis, ramai dan mudah diakses dari mana saja, tempat parkir harus luas. JIka anda melihat tempat usaha McDonnald, kebanyakan berada di tempat yang paling strategis, di belahan dunia manapun, diperempatan jalan, pokoknya tempatnya paling strategis. Maknya tak salah jika ada yang mengatakan bahwa bisnis mereka bukan burger, tetapi properti.
4. Lakukan riset secara umum tentang waralaba yang di incar. Pastikan anda melihat peluang di bidang bisnis yang akan dijalankan. Cari tahu sebanyak mungkin informasi tentang waralaba yang diminati. Misalnya mencari tahu bagaimana tingkat penjualan, sistem support, kelemahan dan kelebihan waralaba tersebut dari franchisee lain yang sudah terlebih dahulu membeli dan menjalankan waralaba tersebut. pastikan waralaba tersebut memiliki bimbingan berkelanjutan dalam pengelolaan merek, pengawasan mutu, manajemen kepegawaian, bimbingan administrasi dan petunjuk teknis lainnya. Seringlah hadir dalam seminar dan pameran franchise untuk mendapatkan sebanyak mungkin informasi dan perbandingan terbaik.
5. Pilihlah waralaba yang sesuai dengan hasrat dan minat anda, dan anda yakin waralaba tersebut akan menguntungkan dalam jangka panjang. Hindari memilih waralaba karena faktor “trend” semata-mata.
6. Pilihlah waralaba yang sesuai dengan modal anda. Beberapa bisnis waralaba ada yang mengalami kegagalan ditengah jalan karena kekurangan modal. Oleh karena itu, untuk meningkatkan peluang keberhasilan, lebih baik untuk memiliki modal labih dari yang disyaratkan franchisor. Disarankan untuk memiliki cadangan dana untuk modal kerja 6 bulan sampai 1 tahun ke depan.
7. Mungkin anda perlu meminta nasihat dari profesional (konsultan waralaba) untuk mendampingi anda.

http://indocashregister.com/waralaba/
Read more...

Strategi, Jenis/Macam Dan Pengertian Merek / Merk / Brand Produk Barang Dan Jasa

| | 0 komentar

• Strategi, Jenis/Macam Dan Pengertian Merek / Merk / Brand Produk Barang Dan Jasa
A. Definisi Pengertian Merek / Merk / Brand
Merek adalah suatu nama, simbol, tanda, desain atau gabungan di antaranya untuk dipakai sebagai identitas suatu perorangan, organisasi atau perusahaan pada barang dan jasa yang dimiliki untuk membedakan dengan produk jasa lainnya. Merek yang kuat ditandai dengan dikenalnya suatu merek dalam masyarakat, asosiasi merek yang tinggi pada suatu produk, persepsi positif dari pasar dan kesetiaan konsumen terhadap merek yang tinggi.
Dengan adanya merek yang membuat produk yang satu beda dengan yang lian diharapkan akan memudahkan konsumen dalam menentukan produk yang akan dikonsumsinya berdasarkan berbagai pertimbangan serta menimbulkan kesetiaan terhadap suatu merek (brand loyalty). Kesetiaan konsumen terhadap suatu merek atau brand yaitu dari pengenalan, pilihan dan kepatuhan pada suatu merek.
Merek dapat dipahami lebih dalam pada tiga hal berikut ini :
1. Contoh brand name (nama) : nintendo, aqua, bata, rinso, kfc, acer, windows, toyota, zyrex, sugus, gery, bagus, mister baso, gucci, c59, dan lain sebagainya.
2. Contoh mark (simbol) : gambar atau simbol sayap pada motor honda, gambar jendela pada windows, gambar kereta kuda pada california fried chicken (cfc), simbol orang tua berjenggot pada brand orang tua (ot) dan kentucky friend chicken (kfc), simbol bulatan hijau pada sony ericsson, dan masih banyak contoh-contoh lainnya yang dapat kita temui di kehidupan sehari-hari.
3. Contoh trade character (karakter dagang) : ronald mcdonald pada restoran mcdonalds, si domar pada indomaret, burung dan kucing pada produk makanan gery, dan lain sebagainya.
B. Jenis-Jenis Dan Macam-Macam Merek
1.Manufacturer Brand atau merek perusahaan adalah merek yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memproduksi produk atau jasa. Contohnya seperti soffel, capilanos, ultraflu, so klin, philips, tessa, benq, faster, nintendo wii, vit, vitacharm, vitacimin, dan lain-lain.
2. Private brand atau merek pribadi adalah merek yang dimiliki oleh distributor atau pedagang dari produk atau jasa seperti zyrex ubud yang menjual laptop cloud everex, hipermarket giant yang menjual kapas merek giant, carrefour yang menjual produk elektrinik dengan merek bluesky, supermarket hero yang menjual gula dengan merek hero, dan lain sebagainya.
Ada juga produk generik yang merupakan produk barang atau jasa yang dipasarkan tanpa menggunakan merek atau identitas yang membedakan dengan produk lain baik dari produsen maupun pedagang. Contoh seperti sayur-mayur, minyak goreng curah, abu gosok, buah-buahan, gula pasir curah, bunga, tanaman, dan lain sebagainya.
C. Strategi Merek / Merk (Brand Strategies)
Produsen, distributor atau pedagang pengecer dapat melakukan strategi merek sebagai berikut di bawah ini :
1. Individual Branding / Merek Individu adalah memberi merek berbeda pada produk baru seperti pada deterjen surf dan rinso dari unilever untuk membidik segmen pasar yang berbeda seperti halnya pada wings yang memproduksi deterjen merek so klin dan daia untuk segmen pasar yang beda.
2. Family Branding / Merek Keluarga adalah memberi merek yang sama pada beberapa produk dengan alasan mendompleng merek yang sudah ada dan dikenal mesyarakat. Contoh famili branding yakni seperti merek gery yang merupakan grup dari garuda food yang mengeluarkan banyak produk berbeda dengan merek utama gery seperti gery saluut, gery soes, gery toya toya, dan lain sebagainya. Contoh lain misalnya yaitu seperti motor suzuki yang mengeluarkan varian motor suzuki smash, suzuki sky wave, suzuki spin, suzuki thunder, suzuki arashi, suzuki shodun ,suzuki satria, dan lain-lain.
http://organisasi.org/strategi-jenis-macam-dan-pengertian-merek-merk-brand-produk-barang-dan-jasa-manajemen-pemasaran
Read more...

Pentingkah Brand Image?

| | 0 komentar

• Pentingkah Brand Image?
“Brand Image” sangat penting bagi kita yang bergerak di bidang bisnis, baik kecil maupun besar. Apapun namanya bisnis/ usaha kita “brand image” sangatlah penting kita bangun guna menciptakan loyalitas konsumen terhadap bisnis kita, minimal bisnis kita dikenal baik oleh masyarakat/konsumen tersebut.
Dalam komunikasi pemasaran (Marketing Communication), iklan dan promosi mempunyai peran sangat penting dalam membangun suatu “brand image”. Beriklan dan promosi mempunyai target “audience” yang sangat luas, sehingga dalam waktu singkat pesan yang ingin disampaikan tentang “brand image” akan lebih diterima oleh masyarakat/konsumen. Dalam melakukan aktifitas bisnis tidak mustahil kita sebagai pelaku bisnis akan melupakan yang namanya iklan dan promosi, darimana konsumen akan mengenal barang jualan kita.
Sadar atau tidak dengan beriklan kita sedang membangun “brand image” tentang bisnis/usaha yang sedang kita jalankan. Ada beberapa contoh yang bisa kita lakukan dalam membangun sebuah “brand image”:
1. Desain kemasan, termasuk tulisan/pesan yang ingin disampaikan.
2. Event, Promosi di toko, promosi di tempat umum dan kegiatan “below the line” lainnya.
3. “Publik Relations” iklan yang bersifat tidak langsung.
4. Kegiatan-kegiatan sosial untuk komunitas atau “Corporate Social Responsibility” (CSR)
5. “Customer Service” juga sangat berperan penting dalam membangun “brand image”, tugasnya adalah bagaimana cara menangani keluhan, masukan konsumen sebelum dan setelah terjadi transaksi.
6. Karyawan yang bekerja di bagian lini terdepan (front liners) apakah sebagai penjual, kasir, resepsionis dll, sangat berperan penting dalam membangun suatu “brand image” suatu perusahaan.
7. Personal branding juga ikut andil dalam pembentukan “brand image” perusahaan, apalagi kita sebagai pelaku bisnis yang “one man show” juga sekaligus menjadi sebagai kreator dari bisnis kita.
Baik buruknya dari semua jenis komunikasi di atas tergantung dari kegiatan suatu perusahaan, semuanya dapat dikontrol/ dikendalikan. Komplikasi justru akan muncul dari kegiatan-kegiatan seputar “brand” oleh pihak lain yang tidak bisa dikontrol oleh perusahaan (owner) misalnya komunikasi oleh konsumen langsung. Mereka bisa menyebarkan kepada “network”nya berita atau pengalaman yang kurang menyenangkan yang mereka alami saat bertransaksi yang diwakili oleh banyak hal termasuk pelayanan oleh “front liners” di perusahaan. Promosi dari “mulut ke mulut” adalah salah satu jenis komunikasi/promosi yang sangat efektif juga sangat berbahaya apabila itu menyangkut publisitas buruk.
Keberadaan internet dari hari ke hari yang makin booming dan hampir semua orang terbiasa dengan yang satu ini. Di satu sisi sangat menguntungkan kita sebagai pelaku bisnis tapi di sisi lain menjadi bumerang. Kecepatan penyebaran berita bias berlipat-lipat hanya dalam satu klik. Mereka pengguna internet bisa menuliskan pengalaman bertransaksi dengan “brand” dari sudut pandang mana saja, tanpa bisa diatur-atur seperti halnya berhubungan dengan tradisional media.
Jadi, pada dasarnya perusahaan (owner) perlu memperhatikan suatu elemen komunikasi dalam bentuk apapun yang menghubungkan konsumen dengan “brand image” perusahaan. Minimalkan kemungkinan terjadinya ketidakpuasan pelanggan/konsumen sehingga berita seputar “brand” selalu merupakan berita baik. Dengan demikian akan terjadi hubungan yang harmonis antara konsumen dan perusahaan.
Mari kita bangun “brand image” tentang usaha/bisnis kita masing-masing sesuai dengan kapasitas dan kemampuan kita. Saya yakin dengan terbentuknya “brand image” yang baik dan kuat masyarakat/konsumen pun akan loyal terhadap bisnis kita.
http://mastermindjaksel.com/pentingkah-brand-image/
Read more...

Membangun Brand

| | 0 komentar

• Membangun Brand
Untuk membangun suatu Brand suatu perusahaan / organisasi tidak cukup hanya dengan beriklan melalui media cetak, elektronik dan iklan luar ruang (outdoor), Namun membutuhkan Manajemen strategi dengan cara melakukan sesuatu yang mengena di benak konsumen, tidak sekadar menjual tetapi memiliki implikasi jangka panjang sehingga Brand memiliki daya tarik tersendiri.
Suatu perusahaan / organisasi yang memiliki reputasi bagus tidak lagi memerlukan promosi, marketing, public relation, atau corporate social responsibility (CSR) karena hal itu secara otomatis telah terjadi dengan sendirinya. Salah satu cara baru membangun brand yang sering digunakan oleh perusahaan kelas dunia adalah dengan membentuk bisnis yang dicintai oleh karyawan perusahaan, masyarakat, dan investor, Hal ini terkait dengan reputasi bagi pelangan /Customer, karena citra baik ( reputasi yang baik ) akan menentukan keputusun untuk membali. Sedangkan bagi karyawan sendiri hal ini akan lebih memicu karyawan untuk lebih loyal terhadap perusahaan dan selalu berkomitmen terhadap kebijakan – kebijakan yang dibuat oleh perusahaan itu. Reputasi yang baik juga akan memancing serta bisa mengundang investor untuk menanamkan modalnya dan secara otomatis media akan terus mengikuti perkembangannya, bahkan dengan reputasi yang baik akan bias mendorong analis keuangan memberikan peringkat yang bagus.
Contoh perusahaan terkenal yang mempunyai reputasi baik antara lain ; The Body Shop dan produk Apple seperti IPod dan ITunes. The Body Shop, merek produk perawatan tubuh itu dikenal sebagai produk yang ramah lingkungan sehingga bisa mengambil simpati konsumen di seluruh dunia. Hal ini dikarenakan selain mempunyai strategi bisnis yang bagus Anita Roddick selaku pencipta merek tersebut, juga dikenal sebagai aktivis lingkungan hidup dan bisnisnya juga sangat concern terhadap perekonomian dunia ketiga. Sedangkan produk-produk Apple dikenal memiliki reputasi tersendiri dibanding produk elektronik sejenis. Bahkan saat ini, perusahaan yang didirikan oleh Steve Jobs itu telah menjual jutaan keping produknya dan menciptakan konsumen yang loyal.
Untuk membangun brand yang kuat, harus bisa menyinergikan antara hati, pikiran dan jiwa, yang lantas diimplikasikan kepada model bisnis dengan menciptakan misi, visi, serta nilai. Misinya, perusahaan bisa memberi manfaat kepada manusia dan lingkungan. Visinya, perusahaan bisa menjadi yang terdepan dalam menciptakan inovasi untuk memenuhi kebutuhan manusia. Dan nilainya adalah menciptakan nilai keekonomian, lingkungan yang sehat, dan mendukung perkembangan sosial. Apabila suatu perusahaan mampu menciptakan brandnya serta memiliki brand integrity, brand indentity serta brand image maka perusahaan akan mampu mempertahankan diri nya bagi orang – orang yang mencintai perusahaannya.
SIEN Consultants merupakan konsultan Manajemen strategi yang berpengalaman lebih dari 10 tahun membantu banyak perusaahaan dalam membangun brand tanpa melihat besar /kecil perusahaan.
http://id.shvoong.com/business-management/management/1884275-konsultan-manajemen-strategi-membangun-brand/
Read more...

Kiat Membangun Merek

| | 0 komentar

· Kiat Membangun Merek

Pada era milenium baru ini, tidak hanya perusahaan atau produk yang memiliki merek. Kini, nyaris semua hal adalah merek. Route 128 di Boston adalah label sebuah jalan besar teknologi Amerika dan Operation Enduring Freedom adalah merek operasi militer.

Jika Anda adalah seorang eksekutif senior, presiden bisnis perusahaan sendiri, atau karyawan perusahaan, mengelola merek Anda sama pentingnya dengan mencapai tujuan profesional. Ketika Anda membangun dan membentuk merek, Anda akan menuai banyak keuntungan, seperti:

* Memahami diri sendiri lebih baik
* Meningkatkan rasa percaya diri
* Meningkatkan kemampuan memandang sesuatu
* Membedakan Anda dari teman sebaya
* Meningkatkan kompensasi Anda
* Berjuang saat kemerosotan ekonomi
* Memperluas area bisnis baru
* Memperoleh pekerjaan dan tugas yang lebih baik dan menarik

Inilah sejumlah cara ampuh untuk membentuk merek personal :

1. Berilah konteks pada merek Anda.
Visi Anda adalah hal-hal eksternal, sedangkan tujuan Anda adalah internal. ''Kita adalah perubahan yang kita idamkan hadir di dunia,'' kata Gandhi.

2. Merek personal Anda harus terikat dengan tujuan Anda.
Habiskan waktu untuk memikirkan seperti apa kehidupan yang Anda inginkan dalam setahun. Dua tahun? Lima tahun? Jangan lupa untuk mendokumentasikan jawaban Anda.

3. Kenali diri Anda.
Anda perlu tahu diri sendiri sebelum Anda membangun merek yang sukses. Jika kreatif, dinamis, dan aneh, Anda tidak akan sukses dengan cara mengomunikasikan hal-hal yang terfokus, mapan, dan mudah diprediksi. Seperti halnya Volvo yang dikenal karena aman, bukan sebuah mobil olah raga yang cepat.

4. Kenali pesaing Anda.
Anda hanya dapat menonjol bila mengetahui orang-orang yang akan Anda saingi. Dengan kata lain, Anda tahu siapa orang yang Anda saingi. Lihatlah tujuan Anda dan telitilah lebih dalam kompetisi yang Anda hadapi.

5. Kenali sasaran Anda.
Agar sukses, tidak cukup hanya dengan memiliki merek pribadi. Anda harus mengomunikasikan pada orang yang tepat. Kunci utama untuk merek personal yang sukses adalah fokus.

6. Gambarkan esensi merek Anda.
Buatlah profil merek personal. Buatlah sifat khas merek Anda, ini akan membantu Anda mengembangkan rencana komunikasi merek Anda.

7. Carilah paduan yang tepat.
Begitu Anda mengenali diri sendiri, pesaing, dan target, Anda dapat mengidentifikasi kombinasi ideal alat komunikasi untuk mencapai audiens secara efektif.

8. Tandai segala yang Anda lakukan dengan merek Anda.
Ketika Anda memberi presentasi, berpartisipasi dalam pertemuan, atau menulis laporan, Anda tidak boleh meninggalkan merek Anda.

9. Hidup dan bernafas dengan merek Anda.
Pastikan segala hal mengomunikasikan esensi merek Anda. Mulailah dengan membuat daftar pertanyaan selama dua minggu agar segala hal yang Anda lakukan dapat terkait dengan merek. Biasakan memakai ini agar Anda dapat menjaga merek secara konsisten, konstan, dan jelas.

10. Evaluasi
Kunci evaluasi adalah menetapkan sistem metrik. Jika Anda seorang karyawan perusahaan, Anda dapat menggunakan evaluasi performa dan timbal balik informal dari manajer dan rekan sebaya. Apapun langkah yang Anda ambil, pastikan merek Anda tetap otentik, berbeda, dan konsisten.

Source : Republika Online (Rabu, 04 Juni 2003)

http://scylics.multiply.com/journal/item/171

Read more...

Jalawave

| | 0 komentar

· Visi & Misi
Visi

Dengan perkembangan teknologi informasi dan Internet saat ini, dapat dimanfaatkan bagi peningkatan kesejahteraan sosial dan pendidikan.

Dapat menjadi salah satu perusahaan IT yang dikenal luas dan berkualitas tinggi di Indonesia.

Misi

Menyediakan sarana informasi melalui akses Internet, yang secara luas dapat dengan mudah dijangkau oleh masyarakat.

Membuat infrastruktur telekomunikasi yang terjangkau bagi komunitas, tidak hanya secara geografis, tapi juga memiliki nilai ekonomis.


·
Strategi Bisnis

Bisnis utama JalaWave merupakan penyedia layanan akses Internet Broadband bagi pelanggan korporat. Dunia usaha sangat membutuhkan layanan dan kualitas terbaik. Untuk itu dengan layanan dedicated Internet access ini, JalaWave berharap, produk kami dapat menjawab kebutuhan masyarakat akan Internet.

Selain bisnis utama kami tersebut, JalaWave juga memiliki layanan pendukung lain antara lain:
- Solusi jaringan wireless yang terintegrasi untuk aplikasi baik di dalam maupun di luar ruangan.
- Intergrasi sistem dan jaringan komputer untuk aplikasi Internet dan Intranet.
- Data Center: Hosting & Co-location, juga pengembangan sistem informasi berbasis web.
- Akses Internet Broadband untuk multi-tenant seperti: Hotel, Apartemen, Bangunan komersial lainnya, dan lain-lain


· Kultur Perusahaan

Orientasi pada Aspek Kepuasan Pelanggan

Kepuasan pelanggan merupakan hal terpenting dan menjadi inti dari segala proses kegiatan usaha JalaWave. Dengan berpijak pada profesionalisme, perkembangan teknologi serta peningkatan sumber daya manusia, JalaWave senantiasa berusaha untuk memberikan layanan dan kualitas produk terbaiknya.

Dinamis

JalaWave didominasi oleh 'tenaga-tenaga muda' yang profesional, dan hal tersebut membuat JalaWave lebih fleksibel serta mampu beradaptasi dengan cepat dalam menjawab tantangan & kebutuhan pelanggan. Dengan dinamika ini, JalaWave berusaha untuk mengambil nilai tambah dalam hal kinerja dan produktivitas sehingga memberikan dampak bagi kualitas perusahaan secara keseluruhan.

Kekeluargaan

Dengan rasa kekeluargaan di Internal JalaWave, diharapkan akan mampu memberikan kenyamanan bagi pelanggan sebagai mitra kerja JalaWave.


Read more...

Dolphin

My Playlist

the rainbow

my plenzzzz

Mengenai Saya

Foto saya
lucu, baik, ramah tamah, rajin menabung dan tidak sombong... hahahahahaha

Google Translate

Google Translate
Arabic Korean Japanese
Chinese Simplified Russian Portuguese
English French German
Spain Italian Dutch
 
 

Diseñado por: Compartidísimo
Con imágenes de: Scrappingmar©
This template is brought to you by : allblogtools.com

 
top